T. Djamaluddin
LAPAN
(Sumber data SolarHam.com dan http://www.swpc.noaa.gov)
Flare (ledakan dari permukaan matahari) cukup kuat kelas X1,2, terjadi mengawali tahun 2014 setelah sekian lama matahari relatif agak tenang. Badai matahari berupa flare yang disertai lontaran massa korona (CME: Coronal Mass Ejection) puncaknya terjadi pada 7 Januari 2014 pukul 18:30 (8 Januari pukul 01:30 WIB). Flare dipantau pancaran sinar-X dengan satelit GOES yang ditandai dengan peningkatan pancaran sinar-X. Flare berasal dari daerah aktif 1944 yang berada hampir di tengah piringan matahari. Posisi ini menyebabkan arah pancaran partikel energetik dari flare ini mengarah ke bumi.
Satelit pemantau matahari SOHO merekam lontaran massa dari matahari dan tampak partikel energetiknya menghujaninya (tampak seperti hujan salju pada videonya).
Model CME mengindikasi partikel energi tersebut akan mencapai lingkungan bumi (wilayah orbit satelit dan magnetosfer bumi) sekitar 1,5 hari kemudian.
Radiasi proton energi tinggi dari flare ini tergolong kuat (kelas S3) yang berpotensi membahayakan astronot kalau sedang melakukan kegiatan di luar pesawat antariksa dan potensi menggangu sistem elektronik dan kamera satelit.
Filed under: 1. Astronomi & Antariksa |
Tinggalkan Balasan