Labaik Allahumma labaik. Alhamdulillah, akhirnya Allah memberi rizqi dan kesehatan untuk melaksanakan ibadah haji bersama istri pada 1434/2013. Terlahir dari keluarga miskin dan meniti hidup dalam kesederhanaan, berhaji adalah impian yang dulu tak terbayangkan bisa terlaksana. Sebelumnya saya pernah berumrah pada 2008, itu pun karena panggilan Allah melalui hadiah Umrah Tabungan Share Muamalat. Setelah sekian lama menabung, akhirnya tabungan haji saya memenuhi syarat untuk mendapatkan nomor porsi pada 2010 dan bisa berangkat pada 2013.
Berikut ini beberapa catatan visual saat beribadah haji pada 1434/2013, sekadar dokumentasi dan ungkapan syukur saya sebagaimana diajarkan Allah
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah kamu ceritakan” (QS Adh-Dhuha:11)
Berangkat 23 September 2013 bersama KBIH Salman ITB, tergabung dengan Kloter 32 Kota Bandung.
Menjelang thawaf qudum pada tengah malam pada hari pertama tiba di Mekkah.
Suasana thawaf, dengan tambahan struktur portabel untuk jamaah berkursi roda.
Suasana sai dari Shafa ke Marwah.
Menjelang shalat maghrib, langsung berhadapan dengan Ka’bah
Saat menunggu adzan maghrib di lantai 3 Masjidil Haram dengan latar belakang jam raksasa.
Suasana di dalam Masjidil Haram.
Cetakan kaki Nabi Ibrahim di dalam “Maqam Ibrahim” (tempat berdiri Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah)
Haji mempertemukan berbagai bangsa dengan berbagai bahasa dan identitas khasnya.
Suasana di tenda Mina saat mabit 8 Dzulhijjah menjelang wukuf.
Suasana wukuf di Arafah, 9 Dzulhijjah. Tendanya sederhana, tidak sebagus di Mina.
Suasana mabit (bermalam) di Mudzdalifah pada malam 10 Dzulhijjah
Suasana lempar jumrah.
Gundul, seusai tahalul awal, setelah lempar jumrah Aqabah.
Melempar jumrah pada hari-hari Tasyrik. Barisan panjang jamaah berbagai negara dengan bendera penanda khas tertib melalui terowongan yang nyaman.
Jamarat (tempat melempar jumrah) dan tenda-tenda jamaah di Mina. Di latar belakang terlihat jam raksasa penanda arah Masjidil Haram.
Berziarah ke Masjid Nabawi bukan bagian berhaji, namun penting dilakukan.
“Berburu” kesempatan untuk berdoa di Raudhah yang diyakini doa kita akan diijabah Allah. Hadits Rasul dituliskan di gerbang Raudhah (kaligrafi hijau di atas gerbang), “Di antara rumahku (sekarang menjadi makam Rasulullah) dan mimbarku ada raudhah (taman) di antara taman-taman surga”
Payung-payung raksasa khas Masjid Nabawi.
Masjid Nabawi penuh tiang, tetapi indah.
Tidak lupa rihlah ke tempat-tempat bersejarah. Gua Hira ini didaki menjelang tengah malam, naik dan turun perlu waktu sekitar 3 jam dengan perjalanan lambat mengawal ibu-ibu. Lokasinya di puncak bukit sebelah kiri atas, tersembunyi di bebatuan.
Ini adalah jabal Tsur, tempat singgah Rasul saat hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Inilah Masjid Quba. Di tempat inilah masjid pertama di bangun Rasul dalam perjalanan hijrah ke Madinah.
Inilah masjid Qiblatain (dua qiblat), tempat Rasul menerima wahyu perubahan arah qiblat dari Masjidil Aqsha di Palestina ke Masjidil Haram di Mekkah.
Ini adalah medan perang Uhud. Bukit Uhud ada di latar belakang. Pemakaman syuhada Uhud di batasi dengan pagar di tengah medan pandang foto ini yang dipotret dari Bukit Rumat.
Inilah Bukit Rumat, di seberang Bukit Uhud, tempat pasukan pemanah diperintahkan Rasul untuk bertahan di bukit itu apa pun yang terjadi, namun mereka tergoda dengan harta rampasan.
Suatu pengalaman yang menarik, pada 3 November 2013 saat beristirahat menanti waktu maghrib, terdengar suara dari masjid Nabawi sedang dilaksanakan shalat yang saya ketahui itu shalat gerhana. Segera saya lihat ke luar jendela yang kebetulan menghadap titik matahari menjelang terbenam. Ternyata benar, saat itu sedang terjadi gerhana matahari. Gerhana tampak jelas, tidak menyilaukan, dan berhasil saya potret. Mungkin kondisi seperti itulah yang dilihat Rasulullah saat gerhana matahari di Madinah pagi hari 27 Januari 632, menjelang awal Dzulqa’dah 10 H.

Gerhana matahari 3 November 2013, saya potret dari jendela hotel di Madinah.
Filed under: 6. Lain-lain |
Semoga Bp sekeluarga dikaruniai haji yang mabrur, amin.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!
Terima kasih sharingnya, semoga hajinya Mabrur
Amiin,
Wassalam,
Henry Faizal Noor
Pak thomas, apakah KBIH Salman ITB dalam praktik hajinya sesuai dengan sunnah rasul?? Sebab, saat ini banyak KBIH yang tidak sesuai melaksanakan ibadah haji sesuai dengan sunnah Rasul.
KBIH Salman berupaya mengikuti sunnah Rasul. Selama manasik dalil-dalilnya pun diungkap, termasuk dibahas soal pendapat lain yang berkembang di masyarakat. Misalnya, soal bermalam di Mina sebelum wukuf KBIH Salman melaksanakannya, walau pun sebagian jamaah yang tidak melakukannya.
Alhamdulillah kalau KBIH Salman berusaha mengikuti sunnah Rasul. Sebab, menurut kawan saya di Bandung, KBIH yang berusaha mengikuti sunnah itu hanya KBIH Persatuan Islam dengan pembimbing utamanya ustadz Aceng Zakaria. Mungkin kawan saya kurang menggali informasi lebih dalam.
[…] Allahumma labaik, ya Allah kami penuhi panggilan-Mu. Setelah berhaji pada 1434/2013, alhamdulillah pada 5 -13 Februari 2018 kami sekeluarga mendapat panggilan Allah untuk berumroh […]